Kamis, 20 Desember 2012

Gara-gara membuka hijab, Rasulullah SAW lancarkan perang

Sebagai pengingat yang lupa, penerang yang pudar, dan pemberi ilmu bagi yang tidak mengetahui. Alangkah sedihnya kita lihat negeri kita saat ini, rakyat indonesia yang rata-rata terdiri dari muslimah telah banyak melalaikan kewajiban yang tidak pantas untuk ditinggal. Hijab salah satu fakta yang kelalaian yang kita lihat saat sekarang ini. Apa salahnya berhijab? Apa salahnya memakai hijab dengan baik dan benar?

Padahal jika kita flash back kebelakang betapa Rasulullah SAW sangat menjaga kaum muslimahnya. Coba kita simak kisah Perang Bani Qoinuqo ini dengan seksama.

Perang Bani Qoinuqo

Ibnu Hisyam berkata bahwa Abdullah bin Ja’far bin Al-Miswar bin Makhromah berkata dari Abu Aun yang berkata, “Sebab Perang Bani Qoinuqo’ ialah seorang wanita Arab datang membawa barang untuk dijual di Pasar Bani Qoinuqo’ kemudian ia duduk bersebelahan dengan tukang emas dan perak (yang Yahudi).

Orang-orang Yahudi meminta wanita Arab tersebut membuka wajahnya, namun ia bersikukuh menolak mengabulkan permintaan mereka. Tukang emas dan perak mendekat ke ujung pakaian wanita Arab tersebut dan mengikatkannya ke punggung wanita Arab tersebut. Ketika wanita Arab itu berdiri, terbukalah auratnya dan orang-orang Yahudi pun tertawa terbahak-bahak karenanya.

Mendapatkan perlakuan seperti itu, wanita Arab itu berteriak keras, kemudian salah seorang dari kaum muslimin meloncat ke tukang emas dan perak yang Yahudi itu dan membunuhnya. Orang-orang Yahudi lainnya tidak tinggal diam. Mereka menarik lelaki muslim tersebut dan membunuhnya. Karena kejadian tersebut, keluarga orang muslim yang terbunuh berteriak memanggil kaum muslimin sembari menyebutkan ulah orang-orang Yahudi. Kaum muslimin pun marah besar kemudian terjadilah perang antara mereka melawan orang-orang Yahudi.”

Ini hadits yang sudah sangat terkenal di telinga kita yang menjadi penyebab meletusnya Perang Bani Qoinuqo dalam Siroh Nabi saw. Namun sangat mengherankan masih saja banyak dari kaum muslimin saat ini tidak mengambil pelajaran terpenting darinya, yaitu disyariatkannya membela kaum muslimin yang dizholimi. Dalam hadits ini terdapat beberapa ibroh:
  1. Bolehnya membunuh orang kafir yang melecehkan kehormatan kaum muslimin. Bahkan makna hadits ini dengan terang benderang menyatakan bahwa Yahudi itu bukan mau membunuh wanita muslimah tersebut, namun ‘hanya’ mau melecehkan kehormatannya (melepas hijabnya) karena memang ini watak usil lagi biadab orang-orang Yahudi, namun Rosulullah saw membolehkan membunuh Yahudi itu dengan tidak menyalahkan lelaki muslim yang membunuh Yahudi. Malah setelah orang-orang Yahudi itu membalas kematian temannya dengan membalas membunuh lelaki muslim pemberani itu, Rosulullah saw dan kaum muslimin memerangi Yahudi Bani Qoinuqo secara keseluruhan.
  2. Perilaku seorang lelaki muslim yang sesungguhnya, harus berani tampil membela saudaranya yang dilecehkan kehormatannya, lebih-lebih ancaman kezholiman dan pembunuhan. Ini pula menjadi dalil bantahan bahwa jihad membela tanah dan kaum muslim itu harus dengan seizin imam (baik amirul mu’minin atau pun ulil amri lainnya). Perlu diperhatikan! Bahwa jihad fardlu ‘ain itu sangat erat kaitannya dengan membela kehormatan dan jiwa yang banyak sekali hadits menyatakan bolehnya membunuh orang yang mengancam kehormatan, harta, dan jiwa seorang muslim. Ulama sejak masa sahabat hingga sekarang pun tidak ada perselisihan mengenai kewajibannya. Aku katakan, “Tiada bedanya antara membela diri, keluarga, kerabat, dan seluruh kaum muslimin mana pun (walau antum tidak mengenalnya) dari kaum kafir dan antek-anteknya.”
  3. Sikap seorang wanita Arab (muslimah) yang pemberani membela kehormatan dirinya dan ketika tidak mampu sang muslimah pun meminta pertolongan. Ketahuilah wahai saudara-saudaraku! Wajib ain bagi siapa pun yang melihat hal-hal seperti itu. Sering kali kita ketahui di negeri bernama NKRI (baca: Negara Kafir Rep. Indonesia) ini karena dominannya kekuatan kafirin baik militer, media massa, dan harta, jika ada orang kafir menarik jilbab (biasanya dilakukan kafir Kristen pendengki) itu tidak diekspos dan dianggap hal-hal sepele. Takutlah pada Allah ikhwatii fillah, tampilah membela saudaranya (sekalipun tidak dikenal atau baru ketemu di jalan) yang dilecehkan kafirin dan bunuhlah orang yang berbuat keji kepadanya. Tinggalkan pendapat-pendapat orang-orang murji’ah bodoh dan mereka yang tamak kekuasaan di parlemen yang malah berdalil “Tidak diperbolehkan negara dan imam (maksud mereka imamnya itu Si BeYe jongos Amerika)” atau “Ini ilegal”. Imam terbaik sepanjang sejarah dunia bernama Muhammad bin Abdullah saw saja yang awalnya tidak mengetahui perihal itu membenarkan tindakan pembelaan lelaki muslim pemberani itu dan akhirnya memobilisasi jihad melawan Yahudi Qoinuqo.
  4. Membela kaum muslimah yang dilecehkan ‘sekedar’ (dalam tanda petik) di tarik hijabnya saja disyariatkan membunuh orang yang berbuat pelecehan itu, apalagi membela berpuluh-puluh, beratus-ratus, beribu-ribu orang dan keluarga yang dizholimi oleh rezim negeri ini hanya karena ingin menegakkan dienullah secara kaffah dalam negeri ini. Kaum muslimin-muslimah, mujahidin dan keluarganya difitnah dan tidak sedikit pula yang dibunuh dengan alasan “Pembelaan Diri” dan “Salah Tembak” akibat kedunguan pasukan syaithon Salibis, Densus 88, tentara dan polisi. Tampillah membela kaum muslim ikhwatii fillah, aku katakan: Fitnah dan pembunuhan jauh lebih keji dari penarikan hijab (jilbab). Tidak ada bedanya membela diri, keluarga, kerabat dan kaum muslimin di mana pun (sekalipun tidak kenal atau baru ketemu di jalan). Tampillah membela dien ini dan umatnya. Janganlah hanya sekedar berbicara-bicara belaka apalagi berdiam diri. Apabila semua atau paling tidak mayoritas kaum muslimin sudah membela dien ini, betapa pun kuat dan banyaknya kafirin dan thowaghut niscaya akan takluk oleh kita. Takutlah pada adzab Allah swt ikhwatii fillah, takutlah! Tampillah membela dien ini dengan tindakan. Perangilah musuh-musuh kita.
Nah setelah kita membaca kisah tadi, (terutama rekan-rekan muslimah) apakah masih ada yang ingin mengabaikan kewajiban berhijab ?

Sedikit manfaat hijab yang real bagi rekan-rekan muslimah 
  • Menjaga kehormatan; Hijab adalah benteng syar’i untuk menjaga kehormatan wanita dan menjauhkan mereka dari hal-hal yang akan menimbulkan fitnah.
  • Membersihkan hati pemakainya dan kaum laki-laki.
  • Hijab melahirkan akhlak mulai dalam diri pemakainya seperti: rasa malu, selalu menjaga kesucian, ghirah (rasa cemburu).
  • Hijab adalah tanda kesucian dan kehormatan bagi seorang wanita.
  • Menutup segala pintu setan yang selalu mengajak manusia kepada perbuatan keji dan mungkar.
  • Menghindarkan wanita dari budaya tabarruj, sufur dan ikhtilath yang sangat marak di masyarakat.
  • Hijab adalah benteng terkokoh dari perbuatan zina dan kehidupan yang serba bebas.
  • Menjaga rasa malu yang merupakan ciri khas seorang wanita.
  • Wanita adalah aurat dan hijab adalah penutupnya.
  • Menjaga ghirah.
1 pertanyaan lagi , masih ada yang ingin melalaikan kewajiban berhijab ??
Kalau masih ada Sungguh terlalu ^_^

 Sumber referensi :
http://tentaramuhammad.wordpress.com/
http://hijabersdotorg.wordpress.com/2012/06/05/manfaat-berhijab-bagi-wanita/

Minggu, 04 November 2012

Kegiatan positif itu di akhiri dengan doa


Suatu ketika kita sedang berkumpul dengan teman-teman seperjuangan ....
Suatu waktu kita mengadakan proses belajar mengajar, ....
Suatu hari kita mengadakan rapat pada sebuah organisasi, .....
Dan suatu saat kita akan mengulangi kegiatan tersebut,entah kapanpun waktunya..

Namun kita tidak pernah menyadari akan hal kecil, namun penting ...
Sebelum memulai kegiatan pasti kita awali dengan berdo'a ...
Begitu juga dengan selesai kegiatan...hal inilah yang terkadang banyak kita lupakan dalam berbagai pertemuan walaupun itu hanya sekedar pertemuan biasa namun positif.
Alangkah indahnya kita menutup kegiatan kita dengan sebuah do'a penutup yang biasa disebut  Doa Kafaratul Majelis.

Doa kafaratul majelis

Intinya doa ini dibacakan sebagai doa penutup perkumpulan yang bermanfaat.
Berikut ini doa kafaratul majlis.Semoga bermanfaat.

Jumat, 02 November 2012

Blunder = Khilaf ?

          Dalam permainan sepakbola sering kali kita mendengar kata"blunder". Setelah diartikan kedalam bahasa Indonesia ternyata blunder itu adalah kesalahan besar. Apa bedanya dengan khilaf ?
          Jika dipikirkan secara realita banyak orang berpendapat khilaf itu adalah ketidak sengajaan, berarti hal ini adalah kesalahan yang tidak sengaja. Jadi, berarti khilaf tidak sama dengan blunder ?
          Maybe yes, maybe no !
Pada permainan sepakbola blunder bisa menyebabkan hal yang sangat fatal, yakni kebobolan. Begitu juga dengan khilaf, kekhilafan bisa menyebabkan suatu masalah dalam kehidupan.
Menurut saya hal ini bisa terjadi pada berbagai aspek kehidupan, jika kekhilafan tadi terjadi berulang-ulang.
Khilaf pertama merupakan ketidak sengajaan, namun ketika itu menjadi khilaf kedua .......
Khilaf lagi?



Khilaf kedua itu adalah sebuah PILIHAN.
.
Dari pada mengatakan kata "khilaf" dalam kehidupan lebih indah mengakui kesalahan dan bertanggung jawab. Kenapa?ya karena ini adalah sifat yang bagus, bertanggung jawab bukan berarti hanya sekedar meminta maaf tapi berusaha memperbaiki akibat dari kesalahan itu  

Layaknya sepak bola, hidup harus memerlukan strategi apakah kita akan deffence atau full attack. Harus memikirkan timing kapan pemain cadangan dimasukan dan kapan pemain inti harus dikeluarkan.
Kalah atau menang dalam menjalani kehidupan bukan kekhilafan namun sebuah pilihan .
 

Vendo Olvalanda.S (02 September 2012)




Kamis, 01 November 2012

Indahnya Tidur Ala Rasulullah SAW

   
          Setelah semua pekerjaan terselesaikan hati senang, tubuh terasa ringan. Apalagi jika pekerjaan kita diawali di pagi hari dan berakhir di malam hari. Alangkah nikmatnya setelah shalat isya dan setelah menikmati ibadah sunah lainya mempersiapkan diri untuk melakukan aktivitas pada esok harinya dengan tidur .
          Sayangnya tidak semua orang mengerti bagaimana cara tidur yang berkualitas tinggi seperti halnya Rasulullah Muhammad SAW. Berikut ini adalah tips singkat mengenai bagaimana cara beliau ketika akan tidur dan ketika bangun tidur, semoga bisa kita ikuti .

Ketika akan tidur:
  1. Berwudhu-lah seperti wudhu ketika akan sholat;
  2. Bacalah do’a sebelum tidur. Pilihlah salah satu dari contoh doa Rasulullah SAW di bawah ini:
    1. Bismika Allahumma Amut wa Ahyaa“, yang artinya: “Dengan nama-Mu ya Allah aku mati dan hidup”;
    2. Robbi qinii ‘adzaabaka yawma tab’atsu ‘ibaadaka“, yang artinya: “Ya Robbi, peliharalah aku dari azab-Mu pada hari Kau bangkitkan seluruh hamba-Mu”;
    3. Alloohumma bismika amuutu wa ahyaa“, yang artinya: “Ya Allah, dengan Asma-Mu aku mati dan aku hidup”;
    4. Allahumma aslamtu nafsii ilaika wawajjahtu wajhi ilaika wafawwadhtu amrii ilaika wa alja’tu zhahrii ilaika raghbatan warahbatan ilaika laa malja-a walaa manja-a minka illaa ilaika. Aamantu bikitaabikalladzii anzalta wanabiyyikal ladzii arsalta“, yang artinya: “Wahai Allah, saya menyerahkan diriku kepada-Mu, menghadapkan mukaku kepada-Mu, menyerahkan semua urusanku kepada-Mu, dan menyandarkan punggungku kepada-Mu dengan penuh harapan dan takut kepada-Mu, tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari siksaan-Mu kecuali hanya kepada-Mu. Saya beriman dengan kitab yang Engkau turunkan dari nabi yang Engkau utus”.
  3. Bacalah surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas dalam posisi berbaring. Aisyah ra berkata bahwa Rasulullah membaca ketiga surat tersebut setelah mengumpulkan kedua telapak tangannya dan meniupnya. Kemudian setelah selesai membaca, beliau mengusapkan kedua tangannya 3x ke seluruh badan yang mampu diusap, dengan dimulai dari kepala, muka, dan bagian depan badannya;
  4. Berbaringlah dengan memiringkan tubuh ke arah kanan;
  5. Letakkan tangan kanan di bawah pipi sebelah kanan;
  6. Dan tidurlah dengan tenang dan damai 
Ketika bangun tidur:
  1. Berdoalah dengan doa yang beliau ajarkan ini: “Alhamdu lillaahil-lladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilayhin-nusyuur“, yang artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepada-Nya kami kembali”;
  2. Usaplah bekas tidur dari wajah dengan tangan;
  3. Hiruplah air ke dalam hidung lalu keluarkan (semburkan) kembali. Ini disebut beristinsyaq dan beristintsaar;
  4. Sikat gigi (bersiwak);
Hal lain yang penting tentang cara tidur beliau:
  1. Tidurlah di awal malam setelah sholat Isya
  2. Jangan pernah tidur dalam posisi tengkurap (perut ada di bawah)
Nah, mudah kan? Silahkan dipraktekkan

alhamdulillahirabbilalamin


Referensi:
  1. “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710)
  2. Dari al-Barra` bin Azib, Rasulullah Muhammad saw pernah bersabda, “Apabila kamu hendak tidur,maka berwudhulah (dengan sempurna) seperti kamu berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah di atas sisi tubuhmu yang kanan”.
  3. Al-Bara’ bin ‘Azib ra. berkata: “Sesungguhnya Rasulullah Muhammad saw bila berbaring di tempat tidurnya, beliau letakkan telapak tangannya yang kanan di bawah pipinya yang kanan, seraya berdoa: Robbi qinii ‘adzaabaka yawma tab’atsu ‘ibaadaka (Ya Robbi, peliharalah aku dari azab-Mu pada hari Kau bangkitkan seluruh hamba-Mu).” (HR. At Tarmidzi)
  4. Hudzaifah ra. berkata: “Bila Rasulullah Muhammad saw berbaring di tempat tidurnya, maka beliau berdoa: Alloohumma bismika amuutu wa ahyaa (Ya Allah, dengan Asma-Mu aku mat dan aku hidup). Dan jika bangun dari tidurnya beliau berdoa: Alhamdu lillaahil-lladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilayhin-nusyuur (Segala puji bagi Allah, yang telah menghidupkan daku kembali setelah mematikan daku, dan kepada-Nya tempat kembali).” (HR. At Tarmidzi)
  5. Dari Al Barra’ bin Azib ra berkata, “Apabila Rasulullah saw berada pada tempat tidurnya dan akan tidur maka beliau miring ke sebelah kanan, kemudian membaca: “Allahumma aslamtu nafsii ilaika wawajjahtu wajhi ilaika wafawwadhtu amrii ilaika wa alja’tu zhahrii ilaika raghbatan warahbatan ilaika laa malja-a walaa manja-a minka illaa ilaika. Aamantu bikitaabikalladzii anzalta wanabiyyikal ladzii arsalta (Wahai Allah, saya menyerahkan diriku kepada-Mu, menghadapkan mukaku kepada-Mu, menyerahkan semua urusanku kepada-Mu, dan menyandarkan punggungku kepada-Mu dengan penuh harapan dan takut kepada-Mu, tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari siksaan-Mu kecuali hanya kepada-Mu. Saya beriman dengan kitab yang Engkau turunkan dari nabi yang Engkau utus.” (HR. Bukhari)
  6. “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)
  7. Dari al-Barra` bin Azib, Rasulullah Muhammad saw pernah bersabda, “Apabila kamu hendak tidur,maka berwudhulah (dengan sempurna) seperti kamu berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah di atas sisi tubuhmu yang kanan”.
  8. “Rasulullah Muhammad saw apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)
  9. Aisyah ra. berkata: “Bila Rasulullah Muhammad saw berbaring di tempat tidurnya, beliau kumpulkan kedua telapak tangannya, lalu meniup keduanya dan dibaca pada keduanya surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas. Kemudian disapunya seluruh badan yang dapat disapunya dengan kedua tangannya. Beliau mulai dari kepalanya, mukanya dan bagian depan dari badannya. Beliau lakukan hal ini sebanyak tiga kali.” (HR. At Tarmidzi)
  10. “Beliau saw tidur di awal malam dan menghidupkan akhir malam.” (Mutafaq ‘Alaih)
  11. “Bahwasanya Rasulullah Muhammad saw membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235))
  12. “Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)
  13. “Maka bangunlah Rasulullah Muhammad saw dari tidurnya kemudian duduk sambil mengusap wajah dengan tangannya.” (HR. Muslim No. 763 (182)
  14. “Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka beristintsaarlah tiga kali karena sesunggguhnya syaitan bermalam di rongga hidungnya.” (HR. Bukhari No. 3295 dan Muslim No. 238)
  15. “Apabila Rasulullah Muhammad saw bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak.” (HR. Al Bukhari No. 245 dan Muslim No. 255)

Sumber :
http://cara-muhammad.com/perilaku/cara-tidur/

Rabu, 31 Oktober 2012

Sampai Kapan Negeri Kita Begini



Kita akan terus dipasung
Nikmatilah
Kita akan terus dilucuti
Teruskan lah
 Sampai semua  terbangun
Yang tabiatnya memang itu kita
Kasihanilah
Sampai kapan kita begini
Menjilati air ludah sendiri
Budaya sendiri tak dinikmati
Budaya orang dikonsumsi
Apa yang salah dengan negeri ini
Generasi yang banyak menabur kasih
Terimalah
Kasihnya berterimalah
Akan cintanya terhadap negeri ini
Semoga akan ada waktunya
Saat kita selalu terjaga
Sadar akan kesalahan sendiri
Dan bertamengkan budaya pribumi
Terimalah dan kasihanilah negeri ini
Terimakasih

Vendo Olvalanda.S

Tragedi Indonesia


Saat ini kita masih saja menjadi bangsa yang terjajah dalam segi pemikiran dan daya literasi oleh pragmatisme dan banalisme. Kurangnya kesadaraan kita akan kemampuan refleksi diri menjadikan kita bangsa yang kehilangan wahana pembelajaran untuk menakar, memperbaiki, dan memperbaharui diri sendiri.

Penaklukan Daya Pikir
Inilah yang menjadi pertanyaan besar bagi kita sebagai bangsa yang dahulu berhasil memancangkan pikiran dan keberaksaraan sebagai bukti kemajuan. Fakta saat ini mengatakan bahwa pikiran dan keberaksaraan tidak lagi menjadi ukuran kehormatan, bahkan kepintaran kembali dihinakan oleh kebangsawanan baru yakni kroni dan kemewahan.
Tanpa kapasitas pembelajaran, bangsa Indonesia  sangat lambat untuk berkembang, pertumbuhan penampilan fisiknya tidak diikuti perkembangan rohaninya. Bahkan tampilan luar dari kemajuan peradaban modern selalu ditiru tanpa memilah antara yang baik dan yang buruk serta cenderung mempertahankan yang buruk dan membuang yang baik.
Dalam situasi demikian, benar yang dikatakan Taufiq Ismail sebagai “generasi nol buku”, generasi muda saat ini akan mengalami kelumpuhan daya tulis , daya baca, dan daya pikir.

Gerakan Kebudayaan
            Gerakan kebeduyaan yang mengeluhkan akan “generasi nol buku” sangat penting adanya untuk melakukan koreksi terhadap kecenderungan untuk menjadikan politik dan ekonomi sebagai panglima. Dalam teori sosial secara umum, responsibilitas untuk perubahan biasanya dialamatkan pada factor-faktor semacam modernisasi, kapitalisme, imperialisme, figur karismatik atau individu-individu berpengaruh.
Reformasi sosial merupakan fungsi dari perubahan proses belajar secara kolektif, yang membawa transformasi tata nilai, ide, dan jalan hidup (ways of life).
            Hal ini membuktikan bahwa reformasi sosial perlu berjejak pada reformasi sosial-budaya. Gerakan kebudayaan merupakan jantung dari reformasi sosial. Hebert Marcuse menekankan dimensi estetik dari gerakan sosial pada dekade 1960-an, dengan menegaskan bahwa dalam seni, musik dan sastra-lah gerakan-gerakan sosial mengigat dan menyimpan tradisi kritik dan perlawanan (Marcuse,1969).
            Richard Flacks dalam analisinya tentang “tradisi kiri” Amerika, yang mengindikasikan bahwa gerakan sosial seringkali lebih penting sebagai aktor budaya ketimbang politik (Flacks,1988).
                       
Gerakan kebudayaan menjadi alternatif menjaga kewarasan publik dalam ketiadaan platform politik yang jelas. Dengan sastra, nyanyian, dan seni yang lain, yang dibudayakan dalam masyarakat bisa membuat gerakan dan cita-cita sosial dapat bertahan dalam memori kolektif.
            Antonio Skarmeta seorang sastrawan Chile mengatakan, “Jika modernitas bukan sekedar budaya efisiensi, dan jika demokrasi bukan hanya pesta pemilihan dan penjelimetan prosedur politik, akan selalu ada intelektual sastrawan di seberang struktur politik berhadapan dengan mereka yang memburu kekuasaan di luat institusionalisasi akademik dan negara. Akan selalu ada intelektual yang melontarkan pertanyaan jenaka, menafsirkan kembali kontroversi dengan memunculkannya lagi, untuk menunjukkan bahwa hal-hal yang mungkin diabaikan agenda publik, atau digelapkan oleh media masih absah di pertanyakan” (Skarmeta 1996: 48-49).

Senin, 29 Oktober 2012

Generasi Sumpah Pemuda





28 Oktober 2012 apa bedanya dengan 28 Oktober 1928 ?
        Melihat perjalanan kekuatan sumpah pemuda yang sungguh mengaguman , memperlihatkan bahwa dengan segala ketulusan dan keikhlasan kita semua ternyata mampu bergandengan tangan bersatu padu hingga meraih kemerdekaan ini. Sunnguh ironis memang momentum-momentum bersejarah ini bila dilupakan begitu saja, kita juga sering menganggap remeh tentang nilai dan makna filosofis sumpah pemuda ini di masa kini. 
        Bahkan banyak diantara pemuda-pemuda kita sekarang, juga lupa akan arti dan makna sumpah pemuda.Mereka mennganggap nilai sejarah zaman dulu adalah hanya mengandung filosofis di zaman dulu saja, dan tidak menempatkan bagaimana seharusnya berkembang dan digunakan pada zaman sekarang ini. Sesi sesi terpenting keberhasilan sumpah pemuda adalah bagaimana menciptakan makna filosofi sumpah pemuda ini dalam berbagai bidang  kehidupan sekarang ini, baik  pendidikan, sosial, pertahanan , budaya maupun yang lainnya.

        Mungkin dengan sekejap kita mengenang kembali isi sumpah ini, menjadikan semangat generasi yang cinta akan agama, bangsa, dan negara akan selalu tertanam dan tidak akan hilang.

Sumpah Pemuda versi orisinal :
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoewa
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan:

Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

        Sungguh pada dasarnya peringatan hari sumpah pemuda ini bukan hanya berlatar belakang semangat namun bisakah kita sekedar mengendalikan diri kita dengan hal KECIL namun POSITIF maka sekurang-kurangnya akan berkurang kerusakan generasi muda hari ini, baik tauran, narkoba, dan hal negatif lainnya.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda